Senin, 29 April 2013
Membuat Cendol dari Tepung Aren
Bismillah...
Memanfaatkan tepung aren yang saya bawa dari Indonesia, kali ini saya coba buat cendol untuk minuman es dawet ala kampung saya di Ponorogo. Di tempat kelahiran saya, Ponorogo...terkenal dengan es dawet Jabung, kenapa dinamakan es dawet Jabung...karena cikal bakalnya es dawet ini bermula di desa Jabung Kecamatan Mlarak...daerahnya lumayan jauh dari kota, sekitar 10 km arah ke timur kota. Yang sering beli dan ngicipi es dawet Jabung pastilah tahu...di sekitaran perempatan arah menuju pondok pesantren Gontor Darussalam, disitu berjejer pasukan penjual es dawet Jabung.
Nah, es dawet Jabung ini punya ciri khas tersendiri...dari cendolnya dibuat dari tepung aren dan tidak dikasih pewarna alias natural colour, warnanya putih keruh cenderung ke arah abu2 sesuai dengan warna tepung aren asli yang memang tidak putih bersih seperti tepung2 yang lain. Rasa cendol dari tepung aren lebih lembut dan kenyalnya tidak keras seperti tepung tapioka. Yang pasti kalau ditelan dan memasuki kerongkongan terasa dingin dan mak klenyer licin...gak sempat nyangkut di leher. Juruh atau kinca yang dibuat untuk memaniskan es cendolnya pun tidak dari gula merah/jawa, tetapi menggunakan gula pasir...dan santannya tidak terlalu kental gitu, plus ada tambahan tape ketan hitam. Jadi rasa es dawetnya manis dan ada rasa sedikit asam segar dari tape ketan hitam...semangkok gak akan terasa cukup dan sepertinya akan nambah lagi deh, ahh...jadi pingin cepet mudik saja...hehee...
Sementara yang saya coba buat sekarang es cendol yang seperti pada umumnya, cendolnya tetep berwarna hijau pandan dan gula merah sebagai pemanisnya. Yang berbeda hanya didalam bahan pembuatan cendolnya, sama seperti es dawet Jabung...yaitu dari tepung aren. Untuk mengobati rasa kerinduan kampung halaman saya...sengaja membuat es dawet dari bahan tepung aren. Dijamin rasanya nikmat dan segar...di saat summer seperti ini (di Kuwait sedang summer season).
Membuat Cendol dari Tepung Aren
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan
Bahan Cendol:
100 gr tepung aren
50 gr tepung beras putih
600 ml air putih
100 ml air perasan daun suji dan daun pandan wangi*
1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir
sedikit pewarna makanan hijau untuk mencerahkan warna cendol
* Kalau gak ada daun suji, bisa diganti dengan pasta pandan dan pewarna makanan hijau, dan jumlah airnya menjadi 700 ml air putih.
Cara membuat:
1. Campur semua bahan menjadi satu, aduk hingga tercampur rata dan halus, bila perlu boleh disaring agar tidak ada tepung yang menggumpal.
2. Rebus larutan tepung dengan api sedang, sambil di aduk2 hingga mengental dan meletup2.
3. Siapkan wadah/baskom berisi air matang dingin dari kulkas, tuangkan adonan cendol ke dalam cetakan cendol dan tekan2 agar adonan keluar dari cetakan, tampung cendol dalam wadah berisi air matang dingin.
4. Biarkan cendol terendam dan mengeras di dalam air dingin beberapa saat, kemudian bisa digunakan untuk membuat es dawet/es cendol. Hidangkan bersama santan dan kinca/juruh gula merah...tak ketinggalan serutan/potongan kecil2 es batu.
5. Bila belum ingin dikonsumsi bisa disimpan di dalam kulkas, tetap dalam keadaan terendam air dan kemas dalam wadah kedap udara, InsaAllah awet dalam satu minggu.
Dan untuk kuah santan serta kinca gula merahnya gak usah saya tuliskan yaa, pastinya sudah pada bisa membuat deh...gak perlu pake resep2an. Kalau untuk membuat juruh atau kinca gula merah ala saya biasanya saat merebus gula merah saya menambahkan daun pandan dan potongan2 kecil buah nangka masak, sehingga aroma kinca/juruh gula merahnya harum pandan serta wangi aroma buah nangka.
Okk, selamat berkarya...mudah2an berhasil, aamiin...
Jumat, 26 April 2013
Arem-Arem
Alhamdulillah...
Foto arem-arem ini sudah lama tersimpan di draft Dapur Griya Khayangan, hanya saja saya lupa untuk menuliskan resepnya, nah...kini saatnya saya dokumentasi resep arem-arem, agar sewaktu-waktu diperlukan bisa langsung ditengok disini.
Kayaknya jajanan snak ini banyak yang suka yaa...saya juga gak bakal nolak jika disuguhin lontong isi ini, dihidangkan bersama sambel kacang yang agak pedas. Wuih...sedaaap, makan 2 atau 3 bungkus langsung kenyang deh.
Arem Arem Isi Tempe dan Sayuran
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan
Bahan Lontong:
500 gr beras, cuci hingga bersih
1500 ml santan (tidak perlu terlalu kental/sedang saja)
garam secukupnya
3 lembar daun salam
1 batang daun serai
Bahan Isi:
1 papan tempe kukus, haluskan agak kasar
5 buah hati ayam kukus, potong kecil2
1 buah wortel potong kotak kecil
2 buah kentang ukuran sedang potong kotak kecil
200 ml air santan
2 lembar daun salam
3 cm lengkuas digeprek
2 lembar daun jeruk purut hilangkan tulang daunnya
1 batang daun bawang iris halus
5 tangkai kemangi iris halus
3 sdm minyak goreng untuk menumis
garam dan gula secukup rasa
Bumbu Halus:
5 butir bawang merah
5 siung bawang putih
3 buah cabe merah besar
Cara Membuat:
1. Membuat Isian:
- Tumis bumbu halus dengan minyak goreng bersama daun salam, daun jeruk dan lengkuas hingga harum. Masukkan wortel dan kentang, aduk hingga rata. Tuangkan air santan, masak hingga mendidih, masukkan tempe kukus halus dan hati ayam. Aduk2 hingga tercampur rata.
- Beri garam dan gula pasir secukupnya hingga pas rasanya, masukkan daun bawang dan daun kemangi, aduk2 hingga tercampur rata dan air santan meresap dan menyusut/kering. Angkat..biarkan dingin.
2. Memasak nasi aron lontong:
- Rebus air santan, garam, daun salam dan daun serai sambil diaduk2 hingga mendidih. Masukkan beras, aduk2 sampai santan terserap oleh beras. Angkat, biarkan agar nasi aron agak dingin dan air santan benar2 terserap oleh beras (kurang lebih setengah jam, jangan langsung dibungkus dalam keadaan panas).
- ambil selembar daun pisang, beri nasi aron secukupnya, beri sesendok makan isian lalu tutup isian dengan nasi aron sambil dipadatkan biar isian tertutup nasi. Bungkus dan gulung seperti membuat lontong, sematkan dengan lidi/tusuk gigi baru. Kukus selama kurang lebih 1 jam atau hingga matang dan tanak, lebih lama waktu mengukusnya akan lebih bagus hasil lontongnya.
Pindang Tulang Iga
Menu masakan yang mudah dan cepat disajikan, rasanya asem2 segar dan sedikit manis...yang pasti nikmaat. Untuk bumbu halus...jika ada rasa malas untuk menguleg, boleh dirajang halus aja, dan bila suka rasa pedas boleh ditambahkan cabe rawit utuhan atau cabe merah besar yang dipotong2 serong.
Pindang Tulang Iga
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan
Bahan :
1 kg tulang iga sapi potong2 (yang masih berdaging)
2 liter air putih
3 tangkai serai, diambil putihnya, dimemarkan
5 cm lengkuas, dimemarkan
3 lembar daun salam
2 buah tomat ukuran sedang, dipotong-potong
2-3 sdm kecap manis (sesuai selera)
1 sdm garam
1/2 sdm gula pasir
5 sdm air asam (sesuai selera rasa asamnya)
2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Bumbu Halus:
7 butir bawang merah
7 siung bawang putih
3 cm kunyit, dibakar
3 cm jahe
Cara Pengolahan :
1. Rebus tulang iga sapi dalam 2 liter air putih sampai matang. Angkat dan saring agar air kaldunya bening, ukur kembali air kaldu hingga tetap 2 liter, jika kurang dari 2 liter boleh ditambah air putih.
2. Masukkan kembali tulang iga sapi dalam air kaldu, masak sampai mendidih.
3. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus, serai, lengkuas, dan daun salam sampai harum.
4. Tuang bumbu tumis ke dalam rebusan tulang iga sapi. Masukkan air asam, kecap manis, garam, dan gula pasir. Masak hingga daging empuk dan matang. 5. Menjelang diangkat, tambahkan tomat potong dan kemangi. Aduk rata sebentar lalu angkat. Hidangkan hangat dengan taburan bawang goreng dan daun bawang segar.
Happy Cooking... :)
Minggu, 21 April 2013
Rich Choco Ice Cream
Alhaamdulillah...
Last one...homemade choco ice cream, so yummy...lembut memanjakan lidah. Rasa coklatnya begitu terasa sekali...karena saya menggunakan coklat yang kualitasnya terbukti (Cadbury dairy milk untuk menggantikan DCC/coklat masak pekat dan coklat bubuk Cadbury cocoa). Sampai terlupa untuk menyisakan buat didokumentasikan, untung masih ada satu cup...jadi bisa nampang disini, mudah2an hari lain ada waktu untuk bikin lagi :)
Resepnya saya ambil dari koleksi buku di perpustakaan pribadi saya Seri Masak Femina "Primarasa" Inspirasi Usaha Boga 2. Dibawah ini saya tuliskan setengah dari resep yang seharusnya. Rich Chocolate Ice Cream Source: Buku Seri Masak Femina "PRIMARASA"
Rich Choco Ice Cream
Resep: Seri Masak Femina "Primarasa" Inspirasi Usaha Boga 2
Bahan:
150 ml susu cair
1/4 sdt vanili bubuk
15 gr coklat bubuk
3 kuning telur
90 gr gula pasir
300 ml krim kental (thick cream)
125 gr coklat masak pekat/coklat blok
Cara Membuat:
1. Masak susu cair+vanili bubuk, aduk hingga hangat. Ambil 50 ml susu panas, lalu campurkan ke coklat bubuk, aduk hingga larut. Tuang larutan coklat bubuk kedalam panci susu dan aduk hingga rata, jaga jangan sampai mendidih, cukup sampai beruap saja. Angkat.
2. Kocok kuning telur dan gula pasir dg mixer sampai agak kental memucat dan gula larut kurang lebih selama 3 menit.
3. Tuang larutan susu coklat ke dalam telur kocok, aduk menggunakan spatula hingga rata.
4. Masukkan kembali ke panci bekas merebus susu, lalu jerang/panaskan dengan api kecil selama 3-4 menit hingga adonan mengental (jangan sampai mendidih). Angkat.
5. Masak krim kental dalam panci dengan api kecil hingga krim kental mencair dan muncul gelembung2 kecil di pinggir panci, masukkan coklat masak pekat yang sudah dipotong2 kecil dan aduk hingga larut dan menjadi adonan yang licin.
6. Tuangkan adonan susu coklat telur (no.4) kedalam adonan krim kental coklat, aduk rata dan biarkan hingga dingin. Pindahkan ketempat/wadah lain, lalu masukkan ke dalam freezer, biarkan beku selama minimal 3 jam. Keluarkan adonan dari freezer, aduk2 agar setengah beku lalu mixer selama 5 menit hingga lembut. Masukkan kembali dalam freezer, ulangi proses mengocok dan membekukan hingga 3-4 kali sampai adonan es krim bener2 lembut. Atau bisa memproses dengan ice cream maker sehingga lebih cepat.
Selamat Mencoba...
C A K W E
Alhamdulillah...
Sebelum membuat yang ini, dulu...sudah pernah coba bikin cakwe. Berbekal resep dari koleksi buku resep masakan di rumah (bukunya sih gak terkenal deh kayaknya, cuma saya suka aja dengan resep2 didalamnya...jadi saya beli). Resepnya sangat sederhana dan mudah cara pembuatannya tanpa menggunakan bahan tambahan bubuk amoniak (bubuk putih yang mengandung bahan kimia Natrium Hidroksida/NH3), dan setelah saya coba praktekkan...cakwenya jadi sih, tapi kurang berongga dan rada bantat. Ada banyak faktor mungkin yang berakibat gak berhasil bikin cakwenya.
Yaah...belum sesuai harapan, yang saya inginkan bagian dalamnya cakwe berongga dan berserat, terus cakwenya bisa garing dan ringan gitu saat digigit kayak yang dibeli di tukang cakwe. Ternyata memang susah mendapatkan tekstur cakwe seperti yang dijual si abang2 tersebut. Karena resep mereka menggunakan bahan yang tidak kita punyai, yaitu bubuk amoniak....di resep asli yang saya baca di majalah2 masak, tabloid masak...juga di blog2 masak kalau ingin memperoleh hasil cakwe yang bertekstur banyak rongga dan garing memang harus memakai bahan pengembang kue bubuk amoniak. Tapi beli bubuk amoniak yang food grade lho...bukan bubuk amoniak untuk bahan pembuatan pupuk, hehee...
Naah...bahan pengembang kue bubuk amoniak itulah yang jadi masalah, saya tidak punya dan belum pernah beli di toko bahan kimia atau di toko bahan kue. Setelah browsing...searching di kamus pintar om google, ternyata membuat cakwe bisa menggunakan ragi instan untuk membantu proses pengembangan adonan cakwe. Disamping itu pula perlu ditambahkan bahan pengembang kue berupa soda kue dan baking powder, kedua bahan ini memberi sumbangan kepada bagian dalam cakwe menjadi berongga dan berserat serta garing dan ringan setelah cakwe di goreng. Karena kandungan sodium bikarbonat didalam pengembang kue tersebut akan bereaksi dalam suhu yang tinggi saat dipanaskan...sehingga akan mengeluarkan zat karbondioksida. Zat karbon tersebut akan memuai dan keluar dari adonan...dan itu sebabnya kenapa cakwe menjadi berpori2/berongga dan seperti ada serat2nya. Eits...jadi cerita panjang tentang proses kimiawi...maaf ya bila salah dalam penulisan saya, karena saya bukan ahlinya dibidang Chemistry...hanya saiprit yang saya bisa pahami tentang ilmu kimia karena mengingat jaman sekolah dan kuliah dulu, dan selebihnya banyak yang sudah menguap...entah terbang kemana.
Dari resep awal yang saya miliki, akhirnya saya coba2 benahi dan saya renovasi...ternyata bukan rumah aja yang perlu direnov, resep masakan juga musti ditelaah sebelum dan sesudah di coba...karena dengan mempraktekkannya akan membuat kita lebih paham dan jelas untuk melangkah ke babak selanjutnya sehingga berhasil lebih baik, tentunya deh...
Ya seperti itulah kiranya, setelah saya modifikasi akhirnya jadi lah cakwe yang lumayan sudah memenuhi harapan saya meskipun tanpa amoniak. Hasil jadinya cakwe yang nikmat...empuk, berongga dan berserat, dan cukup garing meskipun tak segaring kalau pakai amoniak. Buat saya ini adalah suatu surprise...bisa membuat cakwe sendiri buat anak2 dirumah, karena di Kuwait gak mungkin menjumpai jajan gorengan ini. Pemanfaatannya selain dimakan sebagai jajan gorengan, bisa menjadi pelengkap makan bubur ayam, juga bisa dibuat cakwe goreng isi...dan lain2 sesuai selera dan kreatifitas kita.
C A K W E
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan
Bahan Biang:
1 sdt ragi instan
1 sdm tepung terigu
1 sdt gula pasir
3 sdm air putih hangat
===> Campur semua bahan menjadi satu, aduk rata, diamkan kurang lebih 5-10 menit hingga berbuih.
Bahan Adonan Cakwe:
250 gr tepung terigu
(saran saya: pakai tepung protein tinggi, biar seratnya kue bagus)
1/2 sdt garam
1/2 sdt soda kue
1/4 sdt baking powder
100 ml air putih
1 sdm minyak goreng
Cara Membuat:
1. Masukkan tepung terigu, garam, soda kue dan baking powder ke dalam wadah. Tuangkan bahan biang yang sudah berbuih dan minyak goreng, aduk dengan tangan hingga tercampur rata.
2. Tuangkan air putih sedikit2 hingga habis sambil adonan diuleni dengan tangan, uleni adonan cakwe sampai kalis dan tidak lengket ditangan.
3. Bulatkan adonan cakwe, tutup wadah dengan plastik hingga tertutup rapat. Istirahatkan selama kurang lebih 2 jam atau kalau mau sabar bisa lebihkan...kenapa koq lama sampai minimal 2 jam?___Karena kalau proses fermentasinya hanya satu jam berdasar pengalaman saya membuat cakwe, dough/adonan cakwe kurang lentur/lemas dan hasil kuenya kurang bagus pori2nya...rongga yang terbentuk masih agak padat.
4. Setelah selesai masa fermentasi, kempiskan adonan dengan meninjunya. Kemudian tipiskan dan lebarkan adonan cakwe menggunakan rolling pin dengan ketebalan kurang lebih 1 cm. Potong adonan cakwe dengan lebar 3 cm dan panjang 15 cm. Tumpuk dua potongan adonan, oleskan air putih pada satu sisi potongan adonan yang akan ditempelkan agar cakwe tidak lepas saat digoreng. Setelah potongan adonan cakwe di tumpuk, tekan bagian atas permukaan cakwe dengan sumpit sehingga kedua potongan cakwe tersebut saling menempel kuat.
5. Tarik perlahan kedua ujung cakwe agar memanjang, lalu goreng cakwe dengan panas api sedang, sambil dibolak balik dan siram2 dengan minyak agar matang merata. Tiriskan dan siap dihidangkan dalam keadaan hangat dengan saos khasnya cakwe.
# Note:
Untuk membuat saos cakwe cukup mudah koq, resepnya dengan takaran kira2 sih. Dibawah ini cara saya membuat saus untuk cocolan cakwe:
Haluskan 3 butir bawang putih dan 1 buah cabe merah, kemudian tumis hingga harum dengan sedikit minyak goreng.
Masukkan 3 sdm saos tomat, 2 sdm saos cabe, tuangi 250 ml air putih (secukupnya, boleh kurang atau lebih), aduk rata.
Beri garam dan gula secukup rasa, beri cuka masak sedikit bila kurang terasa asamnya.
Aduk2 hingga mendidih, tuangkan larutan maizena (dari 1/2 sdm tepung maizena+2 sdm air putih).
Aduk lagi hingga saos mengental dan mendidih, angkat dan sajikan untuk pelengkap cocolan cakwe.
Selamat Mencoba...
Rabu, 17 April 2013
Banana Cake Mudah
Alhamdulillah...bisa kembali hadir menulis di dapur griya khayangan saya ini, setelah beberapa lama tak sempat tuk mengisinya dengan resep2 yang seharusnya sudah teragendakan. Mudah2an saya masih diberi banyak kesempatan untuk menuangkan sedikit demi sedikit hasil dari menyibukkan diri di dapur mungil saya, aamiin.
Banana cake selalu menjadi andalan...begitulah jika di rumah punya stok pisang ambon/cavendis yang sudah tua (dalu...bahasanya tiyang jawi/jawa). Bikinnya mudah...cukup dengan bahan2 sederhana dan cepat pula prosesnya.
Sebenarnya cake ini resepnya simpel saja...gak terpaku harus berapa jumlah takarannya, saya kadang2 bikin dengan bahan seadanya yang sedang tersedia didapur...syukur alhamdulillah selalu jadi. Dibawah ini saya tuliskan patokan resep yang sudah sering saya bikin yaa, silahkan memodif sendiri bila dirasa ada yang kurang sesuai.
BANANA CAKE (Banana Choco Cheese Cake)
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan
Bahan:
400 gram pisang ambon tua (4-5 buah)
150 gram gula pasir/palem (boleh kurangi gula jika tidak suka terlalu manis, jadi 100gr)
1/4 sdt garam halus
1 sdt kayu manis bubuk (boleh diskip ganti vanili bubuk)
1 butir telur
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt baking powder
150 gram tepung terigu
75 ml minyak goreng
Cara Membuat:
1. Haluskan pisang ambon dengan menggunakan sendok/garpu.
2. Aduk gula pasir, pisang ambon+garam halus+kayu manis bubuk dg wisker (boleh pake sendok kayu) sampai tercampur rata.
3. Masukkan telur, aduk lagi sampai rata dan lembut.
4. Tambahkan minyak goreng, aduk sampai tercampur rata.
5. Masukkan tepung terigu, soda kue dan baking powder. Aduk hingga tercampur rata, jangan over mix ya mengaduknya agar tidak bantat setelah matang.
6. Tuang adonan ke dalam loyang. Boleh di beri topping keju parut dan choco chip, atau diberi potongan tipis pisang, tanpa topping juga boleh saja.
7. Oven dengan suhu 180'C kurang lebih 45 menit atau sampai matang.
Si bungsu saya (2 tahun, kemarin tanggal 14 April 2013) yang selalu menemani keseharian saya di rumah...ibunya lagi asyik njepret2, Maisaa juga ingin ikutan...nah, mau difoto juga yaa...hehee...
# Note:
- Untuk loyang bisa pakai loyang brownies panjang ukuran 30x10 cm, atau menggunakan loyang loaf ukuran 24x10 cm.
- Banana cake ini semakin terasa kelezatannya jika disajikan setalah dingin dan diinapkan semalam, cake semakin lembut dan lembab...rasa dan aroma pisang ditambah bubuk kayu manis begitu menggugah selera.
Selamat Mencoba...
PemPek Spesial 121
Assalamu'alaikum...
Membuat pempek itu bebas2 aja yaa...resep bisa sesuka hati, ingin pempek yang berasa ikannya...atau hanya sekedar biar ada bau2 ikan, atau bahkan tanpa ikanpun bisa saja jadi pempek yang nikmat. Begitulah orang2 Palembang...tiada hari tanpa makan pempek, hehee...jadi ingat ucapan tetangga saya waktu masih di Indonesia. Beliau asli orang Palembang, dan tiap hari dirumahnya selalu ada tersedia pempek entah itu pempek apa aja...saya kurang paham, kata beliau jika gak ada ikanpun gak apa2...tetep aja bikin pempek meski hanya dari tepung terigu dan tepung aci plus gak ketinggalan stok cuko senantiasa ada.
Dan begitu populernya pempek...sampai2 bukan hanya warga wong kito saja yang menggemari sajian pempek ini. Kita semua yang bukan orang Palembang pada akhirnya sangat menyukai juga, jadilah pempek merupakan hidangan selera nusantara populer.
Alhamdulillah saya meskipun bukan asli orang Palembang, sedikit2 juga sudah bisa membuat pempek yang lembut dan kenyal, dan pastinya tidak keras saat digigit. Untuk hasil pempek yang spesial seperti itu, saya menggunakan perbandingan antara tepung tapioka, ikan tenggiri dan air yaitu 1:2:1. Rumus ini sudah saya terapkan sejak saya ingin membuat pempek yang enak sesuai selera keluarga saya, yang menginginkan lebih terasa ikannya. Makanya dengan menggunakan perbandingan lebih banyak ikannya...rasa pempek dijamin maknyus dan gak bosan menikmatinya. Untuk mengingatkan hasil resep saya ini sengaja diberi label "Pempek Spesial 121"...yang maksudnya tak lain adalah karena pemakaian bahan utama dengan perbandingan tersebut di atas.
Pempek Spesial 121
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan
Bahan:
300 gr ikan tenggiri yang sudah dihaluskan
150 ml air putih
150 gr tepung tapioka
1 sdm minyak goreng
2 siung bawang putih haluskan
1 sdt garam halus
1/2 sdt gula pasir
Bahan Bubur Tepung:
15 gr (1 sdm penuh) tepung terigu
50 ml air mendidih
===> tuangkan air mendidih ke dalam tepung terigu, aduk hingga menjadi bubur kental
Bahan Isian Untuk Pempek kapal Selam
2 butir telur kocok lepas
sejumput garam
===> Kocok telur dan garam hingga tercampur rata
Cara Membuat:
1. Campur ikan tenggiri halus dengan bubur tepung dan air putih sedikit demi sedikit, uleni hingga tercampur rata dan licin.
2. Masukkan bawang putih, minyak goreng, gula pasir dan garam, aduk dan uleni kembali sampai tercampur rata.
3. Tuangkan tepung tapioka sedikit demi sedikit hingga tercampur rata, jangan diuleni yaa...cukup dicampur dengan cara diaduk2 perlahan dengan sendok kayu. Kalau diuleni adonan akan semakin lengket ditangan dan mengakibatkan pempek menjadi kenyal/liat dan keras setelah matang.
4. Bentuk adonan pempek sesuai selera, bisa menjadi pempek lenjer atau kapal selam. Adonan pempek ini agak lembek dan sangat lengket di tangan, untuk itu jangan lupa selalu melumuri tangan tangan dengan tepung tapioka sebelum mengambil adonan pempek. Untuk pempek kapal selam bentuk adonan seperti mangkuk lalu isi dengan 2 sdt telur kocok dan rapatkan, langsung masukkan dalam air rebusan yang mendidih.
5. Rebus pempek dalam air mendidih yang diberi 2 sdm minyak goreng, tungga sampai mengapung beberapa saat dan angkat setelah matang.
6. Goreng pempek yang sudah dingin di atas wajan yang berminyak goreng panas, sajikan dengan kuah cuko dan pelengkapnya.
# Note:
Untuk kuah cukonya bisa bikin sendiri sesuai selera yaa, resepnya tidak saya cantumkan disini...sudah ada di resep2 pempek terdahulu.
Bolu Kukus Polkadot
Bismillahirrahmaanirrahiim...
Sebulan yang lalu setelah tiga kali uji coba membuat bolu kukus polkadot (orang Malay menyebut: apam dot dot), baru deh bisa dipandang2 dan dinikmati hasilnya.
Percobaan pertama semua bolu yang dikukus mekrok dengan sempurna, semua bolunya yang diharap mlembung tapi gak ketawa, ehh...ngakak semua deh. Okk...jadi tahu dimana letak kekeliruan saya, hehee...
Uji coba kedua, sebagian ada yang mingkem manis, ada juga yang masih mekrok dan ngakak...lebih banyak yang mekar dari pada yang nyempluk. Hadeuw...makin menbuat saya tertantang dan penasaran, kenapa sih gak mau mingkem juga...musti di apain lagi toh si bolkus satu ini. Sudah semua cara diterapkan...weleh2, jadi mikir terus sepertinya kalau belum berhasil gak bakalan berhenti mencoba.
Dari resep awal karena gagal, akhirnya saya analisa dan saya rubah komposisi bahannya, cara membuat juga saya buat tidak seperti biasa membuat bolu kukus mekar...dibikin kebalikannya.
Dan akhirnya setelah percobaan ketiga, bolu kukus polkadot saya tidak mekar...tidak ngakak, menul2 dan nyempluk, mingkem dengan sopannya...duh bahagianya hati, tak tergambarkan rasa itu demi melihat bolu kukus ketika dibuka tutup dandangnya...mingkem ayu, Alhamdulillah berhasil.
Tapii...masih ada tapinya lho yaa, kemungkinan juga masih ada satu atau dua buah bolu yang nggak mau disuruh mingkem anteng. Berdasar pengalaman uji coba sampai ketiga kali ini...saya masih belum terlalu merasa puas, musti menggali faktor2 yang bisa mencapai keberhasilan hingga 100%. Dan di resep saya ini, bolu kukus polkadotnya sengaja tidak saya beri isian ditengah bolu (filling, biasanya bisa pakai selai strawberry atau lainnya), karena anak2 saya tidak suka pakai filling.
Nah...dari tiga kali mencoba bikin bolu kukus polkadot ini, saya bisa memberikan kesimpulan dan tips2 yang perlu diperhatikan ketika ingin menghasilkan bolu kukus yang mulus tanpa merekah:
1. Telur yang digunakan pilih yang masih fresh/segar dan bagus, tidak kadaluarsa.
2. Gunakan telur dingin yang baru dikeluarkan dari kulkas.
3. Gunakan susu cair dingin yang baru dikeluarkan dari kulkas.
4. Gunakan cetakan bolu kukus yang agak tinggi dindingnya, dan ketika paper cup dimasukkan ke dalam cetakan ada sisa dinding cetakan bagian atas yang bisa menampung adonan bolu yang mengembang naik saat dikukus, sehingga mampu mencegah bolu mekar.
6. Masukkan emulsifier terakhir kali, setelah selesai memasukkan tepung terigu dan susu cair secara bergantian.
7. Kocok adonan bolu kukus hanya sampai kental berpita, adonan tidak terlalu kaku. Jika baling2 mixer diangkat adonan bisa jatuh dan meluncur dengan pelan.
8. Tuangkan adonan ke dalam paper cup cukup 3/4 tinggi paper cup, sehingga adonan tidak terlalu meluap dan mengakibatkan merekah, hal ini berlaku jika cetakan bolu kukusnya mempunyai dinding yang tidak tinggi. Lebih bagus hasilnya bila menggunakan cetakan cucing (cetakan plastik kue talam), paper cupnya gunakan yang ukurannya kecil...menyesuaikan ukuran cucing. Jika menggunakan cetakan kue talam plastik, adonan bisa dipenuhi setinggi 3/4 paper cup lebih dikit (yang penting tidak full penuh yaa...!!!).
8. Sebaiknya dalam mengukus bolu ini menggunakan panas api kompor yang cukup sedang agak kecil nyala apinya, hehee...gimana ya mendiskripsikannya, pokoknya jangan pakai api besar seperti saat mengukus bolu kukus mekar. Dengan api kecil diharapkan proses pengembangan bolu didalam dandang tidak mengalami tekanan yang tinggi dari uap air sehingga tidak sampai merekah, hanya mengembung saja.
9. Yang terakhir, jangan lupa berdoa yaa...semoga upaya kita dalam membuat bolu kukus ini berhasil mingkem dan nyempluk2, tanpa ada satupun yang meringis atau jika ada yang tertawa lebar...janganlah banyak2 cukup satu atau dua saja. Mudah2an...
Bolu Kukus Polkadot
Resep: Ita-DapurGriyaKhayangan
Modifikasi dari resep bolu kukus mekar
Bahan A:
100 gr gula pasir
1 butir telur utuh
1 kuning telur
1 sdm susu kental manis
Bahan B:
150 gr tepung terigu
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt vanili bubuk
1/4 sdt garam halus
===> Campur menjadi satu dan aduk hingga rata
Bahan C:
75 ml susu cair
Bahan D:
1/2 sdt SP (emulsifier)
Bahan E:
pewarna makanan (hijau dan merah muda/pink)
Cara Membuat:
1. Siapkan panci kukusan/dandang/langseng, panaskan dengan api cukup kecil saja atau cenderung sedang.
2. Masukkan bahan A ke wadah/mangkuk besar, kocok menggunakan mikser dengan kecepatan sedang, kemudian meningkat menjadi kecepatan yang tinggi selama kurang lebih 5 menit sampai adonan cukup kental (jangan sampai kaku)
3. Masukkan bahan B dan bahan C bergantian sedikit demi sedikit sampai habis menggunakan mikser dengan kecepatan rendah.
4. Masukkan bahan D (emulsifier), kocok kembali dengan mixer hingga adonan mengental dan berjejak, jangan sampai adonan menjadi kaku.
4. Bagi adonan bolu menjadi beberapa bagian di wadah /mangkok terpisah, beri pewarna sesuai selera. Masukkan ke dalam piping bag (plastik segitiga) setiap adonan yang sudah diberi pewarna makanan.
5. Siapkan cetakan bolu kukus (saya pakai cetakan muffin satuan, bisa juga pakai cetakan kue talam) dan beri paper cup.
6. Semprotkan adonan dasar putih setengah tinggi paper cup, lalu semprotkan adonan warna pink diatasnya maksimal 3/4 tinggi paper cup, beri motif polkadot warna putih diatas warna pink dan motif daun warna hijau.
Step By Step Memberi Motif pada Bolu Kukus Polkadot
7. Kukus adonan bolu yang sudah diberi motif selama kurang lebih 10 menit dengan api kompor kecil cenderung sedang. Kalau api kompor besar bisa berakibat bolu kukus menjadi mekar/merekah. Setelah matang segera angkat dan dinginkan.
Tra la laa...begitu dibuka dandangnya, wow...alhamdulillah harapan datang menghampiri "nggak mekrok" Tapi ada juga sih...satu yang sedikit merekah/senyum di saat mengukus di sesi berikutnya, hehee...gak apalah yang penting sudah berusaha keras biar jangan sampai mekrok semua.
Selamat mencoba...mudah2an sukses, dan sayapun masih ingin berusaha lebih baik lagi :)
Langganan:
Postingan (Atom)